teknologi dan kemiskinan
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan ke Khadirat Illahi Rabbi yang telah memberikan petunjuk
dalam menyelesaikan Makalah ini. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas softskill
Ilmu Sosial Dasar tentang Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Masyarakat,
memberikan informasi dan menjelaskan pengertian ilmu pengetahuan, teknologi,
dan juga masyarakat. Makalah ini
diharapkan dapat dijadikan acuan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan
penyusunan Makalah ini.
Penyelesaian Makalah
ini tidak terlepas dari bantuan dari narasumber yang membantu saya dalam
penyelesaian makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih. Sebagaimana
pepatah “ Tak ada gading yang tak retak”, begitu juga dalam penyusunan
Makalah ini pasti ada kekurangan. Oleh
karena itu kami menantikan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di
masa yang akan datang.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala usaha kita.Amin.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.................................................................................
i
DAFTAR ISI
................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …................................................................................... 1
B. Tujuan
Makalah
..................................................................................... 2
C. Rumusan
Masalah ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN MATERI
A. Teknologi
dan
Kemiskinan.................................................................... 3
1. Teknologi ........................................................................................ 3
2. Kemiskinan
..................................................................................... 4
3.
Teknologi Dan Kaitannya Dengan Kemiskinan
.............................. 5
B. Pelapisan
sosial dan Kesamaan derajat
............................................... 6
1. Pelapisan
Sosial
.............................................................................. 6
2. Terjadinya
Pelapisan Sosial ............................................................ 7
3. Kesamaan
Derajat
........................................................................... 8
C. Dampak
positif dan negative dari canggihnya teknologi ..................... 12
1. Perkembangan
Teknologi ............................................................... 12
2. Dampak
– dampak dari Kemajuan Teknologi Komunikasi ........... 13
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
........................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau
lebih yang memudahkan proses
pengenalan satu akan yang lain. Teknologi adalah metode ilmiah untuk
mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan
sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan.
Kemiskinan sering sekali dikaitkan
dengan ilmu pengetahuan. Banyak orang yang menilai bahwa orang yang miskin itu
berarti orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang kurang sehingga mereka tidak
mampu untuk mencapai penghasilan yang banyak, atau bahkan ereka cenderung malas
untuk bekerja. Hal ini juga berkaitan dengan kebijakan-kebijakan baru yang
dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Banyak orang yang terus menerus menggali ilmu utuk dapat menciptakan
sesuatu yang baru dan mempermudah pekerjaan individu atau kelompok. Tetapi
tanpa sadar memiliki dampak negatif bagi kalangan masyarakat tertentu. Sehingga
menyebabkan perekonomian yang tidak merata.
Pengaruh pelapisan sosial merupakan
gejala umum yang dapat ditemukan di setiap masyarakat pada segala zaman.
Betapapun sederhananya suatu masyarakat gejala ini pasti dijumpai. Pada sekitar
2000 tahun yang lalu, Aristoteles menyatakan bahwa di dalam setiap negara
selalu terdapat tiga unsur yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat
dan mereka yang ada di tengah-tengah. Pernyataan tiga tokoh di atas membuktikan
bahwa pada zaman ketika mereka hidup dan dapat diduga pula pada zaman
sebelumnya, orang-orang telah meyakini adanya sistem pelapisan dalam
masyarakat, yang didalam studi sosiologi disebut pelapisan.
Dalam berkembangnya zaman, Kehidupan
manusia yang bermula dari kesederhanaan kini menjadi kehidupan yang bisa
dikategorikan sangat modern. Di era sekarang, segala sesuatu dapat diselesaikan
dengan cara-cara yang praktis. Hal ini merupakan dampak yang timbul dari
hadirnya teknologi. Teknologi komunikasi adalah sistem elektronik yang
digunakan untuk berkomunikasi antar individu atau kelompok orang.
B.
Tujuan
Penulisan Makalah
Maksud dan tujuan dari penulisan
makalah kali ini adalah untuk memenuhi tugas softskill Ilmu Sosial Dasar
tentang Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Masyarakat, memberikan informasi dan
menjelaskan pengertian ilmu pengetahuan, teknologi, dan juga masyarakat.
C.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan Teknologi dan Kemiskinan ?
2. Bagaimana
hubungan atau kaitannya Teknologi dengan Kemiskinan ?
3. Apa
yang dimaksud dengan Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat ?
4. Bagaimana
hubungan antara Pelapisan Sosial dengan Kesamaan Derajat ?
5. Bagaimana
Perkembangan Teknologi ?
6. Bagaimana
Dampak yang ditimbulkan dari Canggihnya Teknologi ?
BAB
II
PEMBAHASAN
MATERI
A.
TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
1.
Teknologi
Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan
terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan
hidup manusia.
Dalam
memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi
karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri.
Sebagian
beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. namun,
teknologi itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala
kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.
Dalam
bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan
cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional seperti bercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah.
1)
Kemajuan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris : neutral technological progress) Terjadi bila tingkat
pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor – faktor pemasukan (input) yang sama.
2)
Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving technological progress) Kemajuan teknologi yang
terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya
secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai
dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
3)
Kemajuan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving technological progress) Fenomena yang
relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi
dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih
ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
Pengalaman
di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa campur tangan langsung secara berlebihan, terutama
berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat, dalam pasar teknologi
asing justru menghambat arus
teknologi asing
ke negara-negara berkembang.
Di lain
pihak suatu kebijaksanaan 'pintu yang lama sekali terbuka' terhadap arus
teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing(PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar
dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena
ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor
asing, karena
merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.
2. Kemiskinan
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
Kemiskinan
dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup: Gambaran kekurangan
materi, yang biasanya mencakup kebutuhanpangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam
arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang
kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan
sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal
ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini
mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang
ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua
gambaran yang lainnya.
Gambaran
tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini
sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari
objek penghasilan di luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi
tempatnya bekerja melarang.
3. Teknologi Dan Kaitannya Dengan Kemiskinan
Teknologi
dan Kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Bagi siapa saja yang bisa
menguasai IPTEK maka ia akan bisa maju dan berkembang di era globalisasi
sekarang ini. Dan bagi yang tidak bisa menguasai IPTEK maka akan tertinggal
jauh oleh pesatnya perkembangan zaman. Bila perkembangan zaman terus melaju
pesat sedangkan ada masyarakat yang buta dengan IPTEK maka mereka akan
tertinggal dan mungkin saja bisa menjadi miskin karena cara lama yang mereka
gunakan sudah tidak efektif dan efisien lagi di zaman sekarang ini.Ilmu
pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni
yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang
saling berinteraksi.
IPTEK tidak
terlepas pula dari kemiskinan dan kemiskinan tidak telepas pula dari kehidupan
masyarakat. Kemiskinan dalam bidang ekonomi selalu menjadi kendala di
negara-negara berkembang. Sangat sulit negara untuk memberantas kemiskinan.
Sebenarnya jika kita semua memanfaatkan IPTEK maka kita semua dapat memberantas
kemiskinan yang ada. Tidak akan ada lagi pengamen, pengemis, dan pekerjaan
tidak layak lainnya. Kemiskinan terjadi karena rendahnya ilmu pengetahuan dan
teknologi serta pendidikan yang rendah. Semua dapat teratasi dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
B.
PELAPISAN
SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
1.
Pelapisan
Sosial
Pengaruh pelapisan sosial merupakan
gejala umum yang dapat ditemukan di setiap masyarakat pada segala zaman.
Betapapun sederhananya suatu masyarakat gejala ini pasti dijumpai. Pada sekitar
2000 tahun yang lalu, Aristoteles menyatakan bahwa di dalam setiap negara selalu
terdapat tiga unsur yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat dan mereka
yang ada di tengah-tengah.
Adam Smith membagi masyarakat ke
dalam tiga kategori yaitu orang-orang yang hidup dari penyewaan tanah,
orang-orang yang hidup dari upah kerja, dari keuntungan perdagangan. Sedangkan
Thorstein Veblen membagi masyarakat ke dalam dua golongan yang pekerja,
berjuang untuk mempertahankan hidup dan golongan yang banyak mempunyai waktu
luang karena kekayaannya.
Pernyataan tiga tokoh di atas membuktikan
bahwa pada zaman ketika mereka hidup dan dapat diduga pula pada zaman
sebelumnya, orang-orang telah meyakini adanya sistem pelapisan dalam
masyarakat, yang didalam studi sosiologi disebut pelapisan.
Sedangkan pelapisan sosial dapat
diartikan sebagai pembedaan penduduk atau para warga masyarakat ke dalam kelas
secara hierarkis (bertingkat). Perwujudan adanya kelas-kelas tinggi dan
kelas-kelas yang lebih rendah di dalam masyarakat.
Di dalam masyarakat terdapat pelapisan sosial yang akan selalu ditemukan dalam masyarakat selama di dalam masyarakat tersebut terdapat sesuatu yang dihargai demikian menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam bukunya “Setangkai Bunga Sosiologi”, sesuatu yang dihargai itu adalah uang atau benda-benda yang lain yang bernilai ekonomis, politis, agamis, sosial maupun kultural.
Di dalam masyarakat terdapat pelapisan sosial yang akan selalu ditemukan dalam masyarakat selama di dalam masyarakat tersebut terdapat sesuatu yang dihargai demikian menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam bukunya “Setangkai Bunga Sosiologi”, sesuatu yang dihargai itu adalah uang atau benda-benda yang lain yang bernilai ekonomis, politis, agamis, sosial maupun kultural.
Adanya kelas yang tinggi dan kelas
yang rendah itu disebabkan karena di dalam masyarakat terdapat
ketidakseimbangan atau ketimpangan (inequality) dalam pembagian sesuatu yang
dihargai yang kemudian menjadi hak dan kewajiban yang dipikul dari warga
masyarakat ada segolongan orang yang mendapatkan pembagian lebih besar dan ada
pula mendapatkan pembagian lebih kecil, sedangkan yang mendapatkan lebih besar
mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi, yang mendapatkan lebih kecil menduduki
pelapisan yang lebih rendah. Pelapisan mulai ada sejak manusia mengenal adanya
kehidupan bersama atau organisasi sosial.
Pelapisan sosial merupakan hasil
dari kebiasaan manusia berhubungan antara satu dengan yang lain secara teratur
dan tersusun biak secara perorangan maupun kelompok, setiap orang akan
mempunyai situasi sosial (yang mendorong untuk mengambil posisi sosial
tertentu. (Drs. Taufik Rahman Dhohir, 2000).
2.
Terjadinya
Pelapisan Sosial
Terjadinya
Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
1) Terjadi
dengan Sendirinya
Proses
ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun
orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas
kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara
alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah
yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut
tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
2) Terjadi
dengan Sengaja
Sistem
pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam
sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan
yang diberikan kepada seseorang.
Didalam
sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
a.
Sistem Fungsional,
merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan
harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
b.
Sistem Skalar,
merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas (
Vertikal ).
3) Perbedaan
sistem pelapisan dalam masyarakat
Masyarakat
terdiri dari berbagai latar belakang dan pelapisan sosial yang berbeda-beda.
Pelapisan sosial merupakan pemilah-milah kelompok sosial berdasarkan status,
strata dan kemampuan individu tersebut yang terjadisecara alami didalam
masyarakat. Terjadinya pelapisa sosial berdasarkan adanya cara pandang
masyarakat yang berbeda-beda dengan dilatarbelakangi oleh status sosial, strata
sosial dan kemampuan ekonomi yang berbeda-beda. Adapun perbedaan sistem
pelapisan dalam masyarakat.
a. Sistem
pelapisan masyarakat tertutup diantaranya, Kasta Brahmana (pendeta), Kasta
Ksatria (golongan bangsawan), Kasta Waisya (golongan pedagang), Kasta Sudra
(golongan rakyat jelata) dan Kasta Paria (golongan orang yang tidak memiliki
kasta).
b. Sistem
pelapisan masyarakat terbuka. Setiap orang mempunyai kesempatan untuk menempati
jabatan, jika orang tersebut menpunyai kemampuan pada bidang tersebut.
Kesamaan
derajat terjadi karena adanya perbedaan kemampuan yang terjadi dalam
bermasyarakat. Oleh sebabitu munculah lapisan-lapisan yang dapat menyatukan hal
yang awalnya berbeda kemudian menjadi satu, hal tersebut tercantum dalam
Undang-Undang 1945 tentang hak asasi manusia.
Pelapisan
sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau
pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
4) Beberapa
teori tentang pelapisan social
Pelapisan
masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
a. Kelas
atas (upper class).
b. Kelas
bawah (lower class).
c. Kelas
menengah (middle class).
d. Kelas
menengah ke bawah (lower middle class).
Beberapa
teori tentang pelapisan masyarakat dicantumkan di sini :
a. Aristoteles
mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka
yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di
tengah-tengahnya.
b. Prof.
Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di
dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap
masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
c. Vilfredo
Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu
yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada
perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan
kapasitas yang berbeda-beda.
d. Gaotano
Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat
dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling
maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya
selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).
e. Karl
Mark menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang
memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya
dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
3.
Kesamaan
Derajat
a. Tentang
kesamaan derajat
Kesamaan derajat adalah suatu sifat
yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal
balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban,
baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan
kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi.
Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua
orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan
hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Pelapisan soasial
berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi
dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat
bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan
dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding
pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.
b. Pasal-Pasal
di dalam UUD 45
tentang persamaan hak UUD 1945
menjamin hak atas persamaan kedudukan, hak atas kepastian hukum yang adil, hak
mendapat perlakuan yang sama di depan hukum dan hak atas kesempatan yang sama
dalam suatu pemerintahan.
Setiap masyarakat memiliki hak yang
sama dan setara sesuai amanat UUD 1945, yaitu Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang
menyatakan,” setiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada pengecualiannya”. Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 menyatakan,” setiap orang
berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.”
Pasal 28D ayat (1) UUD 1945
menyatakan,” setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”. Pasal
28I ayat (2) UUD 1945 menyatakan, ”Setiap orang berhak bebas dari perlakuan
diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapat perlindungan ddari
perlakuan yang bersifat diskriminatif itu”. Norma-norma konstitusional di atas,
mencerminkan prinsip-prinsip hak azasi manusia yang berlaku bagi seluruh
manusia secara universal.
c. Empat
pokok hak asasi dalam 4 pasal yang tercantum pada UUD 45
Hukum dibuat dimaksudkan untuk
melindungi dan mengatur masyarakat secara umum tanpa adanya perbedaan. Jika
dilihat, ada empat pasal yang memuat ketentuan-ketentuan tentang hak-hak asasi,
yakni pasal 27, 28, 29, dan 31.
Empat pokok hak-hak asasi dalam 4 pasal yang tercantum di UUD 1945 adalah sebagai berikut :
Empat pokok hak-hak asasi dalam 4 pasal yang tercantum di UUD 1945 adalah sebagai berikut :
·
Pokok Pertama, mengenai
kesamaan kedudukan dan kewajiban warga negara di dalam hukum dan di muka
pemerintahan. Pasal 27 ayat 1 menetapkan bahwa “Segala Warga Negara bersamaan
kedudukannya di dalam Hukum dan Pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”
Di
dalam perumusan ini dinyatakan adanya suatu kewajiban dasar di samping hak
asasi yang dimiliki oleh warga negara, yaitu kewajiban untuk menjunjung hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Dengan demikian perumusan ini
secara prinsipil telah membuka suatu sistem yang berlainan sekali daripada
sistem perumusan “Human Rights” itu secara Barat, hanya menyebutkan hak tanpa
ada kewajiban di sampingnya. Kemudian yang ditetapkan dalam pasal 27 ayat 2,
ialah hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
·
Pokok Kedua, ditetapkan
dalam pasal 28 ditetapkan, bahwa “kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan oleh
Undang-Undang”.
·
Pokok Ketiga, dalam
pasal 29 ayat 2 dirumuskan kebebasan asasi untuk memeluk agama bagi penduduk
yang dijamin oleh negara, yang berbunyi sebagai berikut : “Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
·
Pokok Keempat, adalah
pasal 31 yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran yang berbunyi : (1)
“Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran” dan (2) “Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional, yang diatur
dengan undang-undang”.
C.
DAMPAK
POSITIF DAN NEGATIVE DARI CANGGIHNYA TEKNOLOGI
1.
Perkembangan Teknologi
Kehidupan manusia yang bermula dari
kesederhanaan kini menjadi kehidupan yang bisa dikategorikan sangat modern. Di
era sekarang, segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang praktis.
Hal ini merupakan dampak yang timbul dari hadirnya teknologi. Teknologi
komunikasi adalah sistem elektronik yang digunakan untuk berkomunikasi antar
individu atau kelompok orang. Teknologi komunikasi menfasilitasi komunikasi
antar individu atau kelompok orang yang tidak bertemu secara fisik di lokasi
yang sama. . Salah satu contoh fasilitas canggih saat ini adalah handphone.
Di awal
kemunculannya,handphone hanya dimiliki oleh kalangan tertentu yang benar-benar
membutuhkannya demi kelancaranpekerjaan mereka. Namun, seiring perkembangan
zaman, handphone telah dimiliki oleh semua kalangan baik yang benar-benar
membutuhkan maupun yang kurang membutuhkan tak terkecuali para remaja. Kini
handphone bukan lagi sekadar alat berkomunikasi, tetapi handphone juga
merupakan alat untuk mencipta dan menghibur dengan suara, tulisan, gambar, dan
video. Para remaja sekarang berlomba-lomba untuk memiliki handphone karena
handphone bukan hanya merupakan alat berkomunikasi, namun juga di kalangan
remaja handphone sekaligus sebagai gaya hidup, tren, dan prestise.
Selain itu, perkembangan pesat
beberapa teknologi komunikasi lainnya seperti Internet berhasil memengaruhi
para remaja. Sekarang internet tidak hanya sekadar teknologi untuk berbagi data
via e-mail, ftp, dan lain-lain. Namun, internet juga menawarkan berbagai situs
yang menyediakan berbagai hal seperti jejaring sosial yang sangat populer
dikalangan remaja. Jejaring social ini memungkinkan remaja untuk berkomunikasi
dengan orang lain di daerah lain atau di negara lain. Di kalangan remaja,
menggunakan teknologi komunikasi, seperti handphone dan internet sebagai alat
multifungsi karena multifungsinya tersebut para remaja dapat menggunakan
teknologi ini secara positif ataupun negatif tergantung setiap individu.
Teknologi komunikasi dapat berupa telpon, telex, fax, radio, televisi, audio
video’electronic data interchange and e-mail.
2.
Dampak
– dampak dari Kemajuan Teknologi Komunikasi.
a.
Dampak
Positif
1. Internet
sebagai media komunikasi, dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2. Media
pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide
web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat
saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
3. Media
untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan
www. sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
4. Fungsi
komunitas, internet membentuk masyarakat baru yang beranggotakan para pengguna
internet dari seluruh dunia.
5. Mempermudah
proses pembelajaran, Layanan online ini dapat terdiri dari berbagai tahapan
dari proses program pendidikan seperti: pendaftaran, test masuk, pembayaran,
perkuliahan, penugasan kasus, pembahasan kasus, ujian, penilaian, diskusi,
pengumuman, dll.
6. Mempermudah
komunikasi untuk menyambung silaturahmi, seperti pada telepon yang memungkinkan
kita berkomunikasi dengan orang di daerah lain ataupun di negara lain
7. Sarana
untuk hiburan. Beberapa perangkat hasil dari teknologi komunikasi menyediakan
fasilitas game, audio, dan video.
8. Kemudahan
bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi
menuju ke tempat penawaran/penjualan.
9. Siswa
tidak gagap teknologi, siswa dapat mengikuti perkembangan era teknologisasi
dunia dan siswa dapat lebih produktif, efektif dan efisien dalam waktu, energi
dan biaya karena ada sarana komunikasi yang memudahkan urusannya.
b.
Dampak
Negatif
1. Pornografi
2. Violence
and Gore, Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan di internet.
3. Penipuan
4. Carding,
Karena sifatnya yang real time (langsung), para penjahat mampu mendeteksi
adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode
Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka
dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
5. Perjudian
6. Mengurangi
sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet
daripada bertemu secara langsung (face to face).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Teknologi dan Kemiskinan
Teknologi
adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan
semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada.
Sedangkan Kemiskinan yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah
atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku
dalam masyarakat yang bersangkutan.
Ada kaitan
yang erat antara iptek dan kemiskinan yang dialami oleh masyarakat terutama
pada negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.
2. Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat
Pengaruh pelapisan sosial merupakan
gejala umum yang dapat ditemukan di setiap masyarakat pada segala zaman.
Kesamaan derajat adalah suatu sifat
yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal
balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban,
baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara.
Pelapisan sosial dan kesamaan
derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Pelapisan
soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas
tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat
bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan
dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding
pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.
3.
Dampak
Positif dan Negative Canggihnya Teknologi
Kehidupan manusia yang bermula dari
kesederhanaan kini menjadi kehidupan yang bisa dikategorikan sangat modern. Di
era sekarang, segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang praktis.
Hal ini merupakan dampak yang timbul dari hadirnya teknologi.
Dan dampak yang ditimbulkan sangat
terasa sekali oleh kita, jadi janganlah kita menyalah gunakan dari kecanggihan
Teknologi saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://agilkusumo.wordpress.com/2015/01/02/kemiskinan-sebagai-masalah-sosial/
http://ismayadefi.blogspot.com/2011/11/makalah-isd-ilmu-pengetahuan-teknologi.html
http://venitalavia.wordpress.com/2010/03/01/isd-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
http://pandanwulan.wordpress.com/2012/01/09/tugas-ilmu-sosial-dasar-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
http://dunia-schut.blogspot.com/2013/01/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html
http://tyomulyawan.wordpress.com/keterkaitan-ilmu-pengetahuanteknologi-dan-kemiskinan/
http://takdir-hari-mukti.blog.ugm.ac.id/2011/09/25/hello-world/http://ismayadefi.blogspot.com/2011/11/makalah-isd-ilmu-pengetahuan-teknologi.html
http://venitalavia.wordpress.com/2010/03/01/isd-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
http://pandanwulan.wordpress.com/2012/01/09/tugas-ilmu-sosial-dasar-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
http://dunia-schut.blogspot.com/2013/01/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html
http://tyomulyawan.wordpress.com/keterkaitan-ilmu-pengetahuanteknologi-dan-kemiskinan/
Komentar
Posting Komentar